3 Contoh Kasus Penggunaan Geotekstil Dalam Konstruksi

Dediariko
2 min readNov 3, 2021

Sebelum membahas lebih lanjut contoh kasus penggunaan geotekstil. Kamu perlu tau lebih detail material geotekstil ini.

Geosintetik adalah salah satu bahan bangunan yang paling populer. Salah satu jenis geosintetik adalah geotekstil. Terdapat beberapa klasifikasi geotekstil ini. Contohnya jenis geotextile woven dan non woven. Perbedaan geotextile woven dan non woven terletak pada bahan dan fungsinya. Bahan ini sangat penting dalam konstruksi jalan.

Pengembangan di tanah lunak seperti gambut. Disini geosintetik berfungsi sebagai lapisan penguat agar tanah dasar dapat stabil. Sedangkan bahan sintetik merupakan hasil polimerisasi dari minyak bumi atau industri kimia.

Sehingga keberadaan geosintetik semakin hari semakin meningkat. Berikut kami berikan contoh Kasus Penggunaan Geotekstil.

Pada umumnya geosintetik selalu digunakan untuk pekerjaan konstruksi. Ada 3 contoh kasus penggunaan geotekstil yang sering ditemui:

3 Contoh Kasus Penggunaan Geotekstil Dalam Dunia Konstruksi

1. Proyek pembangunan jalan

Geotekstil dimanfaatkan untuk konstruksi jalan Seperti dijelaskan di atas. salah satu jenis pembangunan infrastruktur terpenting di negara mana pun adalah proyek pembangunan jalan seperti pembangunan jalan beton. Pembangunan jalan tersebut tentunya dimaksudkan untuk memperlancar lalu lintas kendaraan beserta muatannya.

Namun karena kondisi material dan sifat iklim, struktur perkerasan jalan tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Maka disinilah peran geotekstil dibutuhkan. Yaitu sebagai aplikasi pelapis perkuatan jalan. Keuntungan menggunakan geosintetik dalam proyek pembangunan jalan antara lain:

· Tekanan berupa beban berat dari kendaraan dapat terdistribusi dengan baik ke tanah dasar

· Mengurangi jumlah persyaratan ketebalan tanggul

· Mengurangi deformasi vertikal karena efek membran

· Mengurangi biaya operasional dan konstruksi jalan

Baca juga: Layanan Kontraktor Baja yang Lengkap

2. Penanganan Stabilitas Lereng

Penguatan dengan lapisan ini memungkinkan permukaan lereng dibangun pada sudut yang lebih tegak. Sedangkan untuk kestabilan lereng digunakan perkuatan sekunder dengan lapisan dan jarak yang relatif pendek.

Tanah longsor/erosi akibat lereng yang tidak stabil dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti keruntuhan tanah, jenis tanah, jenis tumbuhan hingga aktivitas manusia.

Jika erosi tidak dikendalikan, kerusakan akan semakin parah, baik terhadap struktur eksisting maupun lingkungan. Dan salah satu cara untuk menjaga permukaan lereng adalah dengan memasang geotekstil.

Geosintetik dapat digunakan sebagai pengendali erosi dalam pekerjaan berikut:

· Perlindungan lereng

· Saluran air dan irigasi

· Reklamasi

· Pegangan batu yang jatuh

· timbunan

· selokan

3. Pekerjaan Tanah dan Geosintetik

Contoh Kasus Penggunaan Geotekstil ketiga. Pekerjaan yang berhubungan dengan tanah seperti konstruksi tanggul di tanah lunak. Keadaan ini merupakan fase awal yang harus dilakukan sebelum konstruksi dilakukan.

Teknik perkuatan tanah yang paling tepat adalah dengan menggunakan aplikasi pelapisan geosintetik. Penggunaan geosintetik merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan stabilitas timbunan tanah.

· Mencegah kegagalan geser atau geser yang terjadi di sepanjang permukaan geosintetik.

· Mencegah kegagalan global fondasi tanah lunak dari tanggul

· Mengurangi frekuensi gerakan tanah lunak karena rendahnya daya dukung yang diberikan.

· Penggunaan Geotekstil Tenun

Demikian ulasan artikel yang kami buat Contoh Kasus Penggunaan Geotekstil, semoga bermanfaat

Contoh Kasus Penggunaan Geotekstil Dalam Konstruksi

--

--

Dediariko

Saya adalah pekerja di https://www.garuda.website/ sebuah web developer dan Jasa SEO Profesional. Saya menyukai proses pekerjaan dalam optimasi website